|
ANAK-ANAK BICARA TENTANG SARA
Ketika kita yang telah merasa dewasa ini hanya pandai berbicara dengan bahasa kekerasan, menebar darah dan api dimana-mana, sadarkah kita bahwa kita telah merampas sebuah dunia
? Ya, Hanya sekeping dunia, namun begitu indah, itulah dunia anak-anak yang telah kita benamkan dalam benci!
Seluruh tulisan berikut ini merupakan ungkapan hati anak-anak yang mengikuti lomba menulis tentang Sara. Disini hanya kami tampilkan kutipan-kutipan tulisan mereka dan hanya sebagian dari 570 naskah yang kami terima. Kami akan terus mengupdate halaman ini agar seluruh perserta dapat kami tampilkan. Bagi anda yang ingin membaca secara lengkap tulisan mereka, silahkan menghubungi kami.
NAMA & SEKOLAH
|
KOMENTAR |
Agustina Sheilla Janette Kelas V SD Charitas Pondok Labu, Cilandak - Jakarta Selatan |
Saya rasa orang-orang yang tega menghancurkan tempat beribadah itu adalah orang-orang yang tidak punya iman tidak pernah berdoa dan belajar serta tidak mengerti apa arti agama yang dianutnya. |
Jerry Saut Parulian Kelas 2 SMPN 167 Lubang Buaya - Jakarta Timur
|
Tetapi justru adanya perbedaan-perbedaan tersebut telah disalah tafsirkan oleh sebagian pihak yang menimbulkan suatu rasa kebanggaan yang berlebihan. |
Reza Hariefendy Kelas I SMP Bhudaya I Santo Agustinus Jakarta Timur |
Bukankah kita menang karena persatuan kita, Bukankah kita harum karena keramahan kita, Bukankah kita terkenal karena perbedaan kita, Kenapa semua itu bisa hilang.?
|
Nina Nurlina Kelas VI SDN Sukagalih - Tasikmalaya.
|
Serentetan kerusuhan yang terjadi telah mengkibatkan wajah Ibu Pertiwi muram durja. |
Wirawan Kelas III SLTPN 1 Tanjung Redeb
|
Jangan sampai kita merubah arti Bhineka Tunggal Ika dengan kehancuran dan perdebatan dengan menebarkan benih SARA yaitu sentimen dan diskriminasi.
|
Trinawati SMP Santa Theresia Bangka - Sumatera Selatan |
Disini tentram karena (1) orang Tionghoa disini hidupnya sederhana karena ada yang jualan kue, jual mie, pedagang keliling, rumahnya sederhana. (2) semua sama-sama mau bergaul. (3) sulit membedakan yang mana pribumi dengan non pribumi karena yang warga Tionghoa kulitnya juga banyak yang hitam (di daerahnya biasanya kulitnya putih)
|
Ning Galuh Utami
|
Sikap itu kadang timbul dari orang-orang yang tidak senang dengan kemajuan dan persatuan bangsa.
|
Sherly Marshallin Kelas III SLTP Vanlith Jakarta Pusat
|
Pada umumnya orang ras apapun jika sudah berhasil rata-rata akan menjadi sombong dan angkuh tetapi mengapa cuma warga keturunan Tionghoa yang disalahkan ?
|
Adhya Utami Larasati Kelas I SLTP Negeri 5 Yogyakarta |
Mereka juga seenaknya menjarah dan membakar toko WNI keturunan Cina apa yang ada dalam otak mereka ?. usaha yang dibangun dengan jerih payah harus mereka mulai lagi dari nol. Seharusnya orang yang tak beradab itu berfikir bagaimana jika semua peristiwa itu terjadi pada mereka sendiri atau keluarga mereka.
|
Linda Melawati Kelas III SMP Cahaya Jember.
|
Tuhan menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling mulia dan sama derajatnya. |
Nurlela Kelas II SMP Al-Koromiyah Cakung - Jakarta Timur.
|
Kita tahu bahwa d Indonesia masih banyak orang yang mementingkan agamanya sendiri dan merasa agamanya paling baik. |
Zaki Zakaria Ash-Sholih Zain Kelas 3 SLTP Negeri 45 Bandung |
Setiap kita memang mempunyai warna masing-masing, merah, biru, kuning atau hijau. Tetapi perbedaan warna ini jangan dipermasalahkan, justru dengan adanya keanekaragaman warna inilah negara kita menjadi indah. Memang kita semua tahu penyakit sosial ini sulit disembuhkan, tetapi penyembuhan itu kembali kedalam diri kita sendiri.
|
Zaenab Achmad Kelas 2 SLTPI Al-Azhar Jakapermai Bekasi Selatan |
Kita semua wajib menghargai orang lain walaupun mereka memeluk gama yang tidak sama degan kita. Kita bahkan tidak dibenarkan untuk menggangu orang lain yang sedang menunaikan ibadahnya. Oleh karena itu menurut saya perbuatan diatas tidak sesuai dengan ajaran agama Islam yang selalu mengajarkan untuk berbuat baik, tidak menggangu orang lain dan tidak merusak segala sesuatu yang telah dimiliki.
|
Fitri Ayunda Permata Sari Kelas II SLTPI Al-Azhar Jakapermai Bekasi Selatan |
Kita semua warga negara Indonesia yang dikenal oleh negara lain memiliki dan tutur kata yang baik serta memiliki sikap saling menghargai dan menghormati antara yang satu dengan yang lainnya, seketika berubah menjadi perusak, pembunuh, penjarah, dan pemerkosa.
|
Kartika Anggraini Kuncoro kelas 2 SLTPI Al-Azhar Jakapermai Bekasi Selatan
|
Kita bisa memulainya dengan tidak mempersoalkan atau membedakan sara. |
Yayi Fajriasri Kelas 2 SLTPI Al-Azhar Jakapermai Bekasi Selatan
|
Menjaga persatuan dan kesatuan tidak mudah terpengaruh agitasi-agitasi yang mencoba untuk memecahkan bangsa kita ini. |
Nuray Rifat SLTPI Al-Azhar Jakapermai Bekasi Selatan
|
Sesungguhnya itu terjadi karena hasutan orang-orang yang ingin memecah belah umat Islam dengan umat Kristen. |
Geryswara Kelas 2 SLTPI Al-Azhar Jakapermai Bekasi Selatan
|
Menurut saya pemerintah juga perlu memberikan perlindungan dan undang-undang tentang sara. |
Puteri Christa Kelas 2 SMP 20 Jakarta Keramat Jati - Jakarta Timur.
|
Warna merah hijau kuning bila bersatu akan menjadi suatu warna pelangi yang indah. Begitupun dengan masyarakat Indonesia yang berbhineka bila bersatu akan menjadi suatu bangsa yang besar. |
Yhogi Mulyo Adhi Kelas II SLTPN I Mranggeng Demak |
Apabila setiap kita baik itu suku, agama, ras, dan antar golongan masing-masing menganggap dirinya lebih baik dari yang lain atau dapat hidup sendiri tau memisahkan diri dari kelompok lain dan menutup diri hanya melihat dan mementingkan kelompoknya sendiri maka masyarakat kita akan terkotak-kotak dan akhirnya akan mudah di adu domba. Untuk mengatasinya adalah dengan pembauran.
|
Shinta Rahmawati Kelas I SLTP Rawa Bunga - Jakarta Timur. |
Tindak kejahatan yang mengandung unsur sara harus ditindak secara tegas. Karena kejahatan yang mengandung unsur sara bisa mngakibatkan pecahnya persatuan dan kesatuan dan itu sudah tidak sesuai dengan semboyan kita Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tapi tetap satu jua)
|
David Lidian Kelas II SLTP Van Lith Jakarta |
Pembangunan yang telah berjalan selama tiga puluh dua tahun juga dibakar dan dirusak massa. Puluhan atau ratusan pedagang dan perusahaan bangkrut dan para pegawainya terpaksa di PHK. Juga kerugian karena peristiwa ini mencapai milyaran rupiah. Kata orang asing orang timur mempunyai rasa malu ! Tapi apa buktinya jika menjarah dan memperkosa ?! Hal ini sama artinya dengan mempermalukan bangsa sendiri.
|
Sisika Aristanti Kelas IV SDN Eretan Wetan - Indramayu.
|
Kepada mahluk selain manusia pun kita patut menyayangi apalagi kepada manusia yang sama-sama mahluk yang beradab. |
Syarifa Hanif Kelas III SLTPN 3 Jombang - Ciputat. |
Negara Indonesia sudah mempunyai unsur-unsur pemersatu bangsa yaitu pancasila UUD 1945 Bhineka tunggal Ika, sumpah pemuda dan bendera merah putih. Kelima unsur tersebut sudah berhasil mempersatukan bangsa Indonesia. Dan sekarang kelim unsur pemersatu itu sangat dijunjung tinggi dan dihormati oleh bangsa Indonesia. Akan tetapi kelima unsur tersebut tidak akan terlaksana apabila di dalam diri kita tidak ada rasa kebersatuan
|
Riki Ardiasyah Siregar Kelas I SLTPN 11 Medan |
Sebagai manusia yang mempunyai akal dan pikiran tidak sepantasnya menghancurkan sesama kita.
|
M. Naufal Kelas III SLTPN 8 Yogyakarta |
Aksi kerusuhan berbau SARA yang sering tejadi di beberapa kota di Indonesia sudah cukup menggambarkn telah menurunnya rasa kebersamaan diatas perbedaan seperti yang dulu selalu dipegang teguh oleh nenek moyang kita.
|
Emi Nuryani A Kelas 2 SLTPN I Paigi Parigi - Sulawesi Tenggara.
|
Perbedaan-perbedaan yang ada pada dasarnya merupakan sumber kekuatan bagi bangsa. |
Mawasti Santika kelas 3 SLTPN I Sawit Boyolali - Jawa Tengah. |
Jika seorang anak sejak kecil sudah ditanam sikab membeda-bedakan teman karena masalah perbedaan sara bagaimana jika sudah besar nanti ? dia akan terbiasa memilih-milih teman dan hal itu bisa merusak persatuan dan kesatuan.
|
Feby Rusatandi Kelas 1 SMPN 5 Kodya Cirebon. |
Kini bangsa kita bukan hanya dilanda krisis moneter, tetapi juga krisis kepercayaan, ahlak dan moral.
|
Nicolas Bonny Emmanuel Sheyoputra. kelas III SLTP St. Fransiskus Asisi Tebet - Jakarta Selatan
|
Di Indonesia SARA dapat diibaratkan sebagai penyakit kronis yang bersifat turun-temurun dari masa-kemasa. Istilah SARA memang muncul belakangan tetapi pembedaan semacam ini telah ada sejak dulu. |
Putik Permatasari kelas 2 SLTPI Al Azhar Jaka Permai Bekasi
|
Perbedaan itu harus dijaga bukan untuk dirusak. |
Tania Puspita kelas II SLTPI Al Azhar Jakapermai Bekasi |
Saya adalah seorang murid kelas dua yang bersekolah di SLTPI Al-Azhar Jakapermai yang terletak di Bekasi. Dan saya ingin bercerita tentang "Pertengkaran antar SARA". Saya yang bernama Tania Puspita ingin bertanya kepada anda, "Apa untungnya kita masyarakat Indonesia saling membenci karena hanya gara-gara hal yang sekecil yaitu perbedaan dalam agama, ras, suku, dan golongan ?"
|
Erinda Ardhania kelas II SLTPI Al Azhar Jakapermai Bekasi |
SARA kini lebih sering dianggap sebagai pemecah bangsa yang paling ampuh. Bukan lagi sebagai kekayaan budaya nasional yang paling menguntungkan bagi Indonesia.
|
Tarhima Kelas III
|
Manusia, binatang, tumbuhan diciptakan oleh Tuhan. Seluruh isi bumi hasil karya Tuhan termasuk manusia. Jika kita mencelanya sama saja dengan mencela Tuhan.
|
Miranti Olivia SMP Islam Al-Azhar Jaka Permai-Bekasi |
Saaat ini ada kecendrungan massa dengan mengatasnamakan SARA dan Reformasi menindas warga masyarakat yang tidak bersalah. Merusak, menjarah dan membakar barang-barang milik orang lain tanpa rasa bersalah seakan-akan barang-barang itu milik nenek moyang sendiri.
|
Tanirah Kelas III SLTPN 116 Sunter Agung - Jakarta Utara. |
Perbedaan dalam sara memang tak jadi masalah tetapi yang jadi masalah adalah masyarakat itu sendiri yang membeda bedakan sara antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Aku tahu Indonesiaku sedang diuji oleh Tuhan dengan berbagai bencana yang melanda negeri ini. Belum lama ini terjadi kerusuhan yangberbau sara terutama di Jakarta dan Kupang. Aku mendengar dan melihat berita itu di TV. Sungguh sangat menyedihkan, tak terasa air mataku membasahi pipi, kemudian aku usap dengan kedua tanganku agar kedua orang tuaku tidak tahu aku menangis. Aku tak dapat menahan rasa sedih yang mencapur marah dan kesal, aku lari kekamarku kemudian ku pukul-pukul benda-benda disekitarku. Aku bertanya pada diriku sendiri, "mengapa masyarakat begitu mudah terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan, yang mengakibatkan perpecahan dan kehancuran bangsa ini ?". " siapa yang tega melakukan ini ?", "salah siapakah ini ?". Pertanyaan itu terus dilontarkan oleh banyak orang. "Tahukah kau pemerintah ?", rakyatmu ini mengalami penderitaan kesengsaraan dan kesedihan yang mendalam. Indonesia akan hancur perlahan-lahan apabila tanganmu tak dapat mengatasinya. Tunjukkan kekuatanmu, keberanianmu, kekuasaanmu agar perbedaan dalam sara tak menjadi masalah, agar dunia Internasional tidak berpandangan negatif dan terus mempercayai Indonesia.
|
M. Hadi Firmansyah Kls.2 SLTPN 4 Cianjur - Jawa Barat. |
Keharusan untuk toleran terhadap yang non Muslim tersirat antara lain dalam Q.S. Al-An'am ayat 108 "Dan janganlah kamu memaki apa yang mereka sembah selain ALLAH, karena nanti mereka akan memaki ALLAH dengan melampui batas".
|
Putu Sanjaya Setiawan Kelas VI SDK Tirta Marta BPK Penabur - Jakarta Selatan. |
Jika kita terus menerus menggalakkan usaha-usaha untuk menghapuskan penyakit sosial yang amat berbahaya ini, niscaya bangsa Indonesia akan menjadi suatu bangsa yang besar. Bukan cuma impian, tetapi benar-benar terjadi. Tetapi jika kita biarkan penyakit ini merajalela, cepat atau lambat bangsa kita akan hancur.
|
Sri Lestari Magelang |
Kita harus sadar bahwa kehidupan masyarakat yang harmonis bukan berarti kita harus selalu bersama tanpa perbedaan. Jika kita tidak ingin perbedaan terjadi dalam kehidupan kita, berarti tidak akan ada lagi yang menjadi bawahan, dan seterusnya. Karena semua sudah memiliki status sosial yang tinggi. Lalu siapa yang akan menjalankan roda kehidupan bila semua berada di atas. Jelas pada akhirnya kita sendiri yang akan rugi. Karena tak adalagi petani yang akan memenuhi kehidupan pangan kita. Tidak ada lagi nelayan yang mencari ikan untuk lauk kita seterusnya.
|
Yunita Theresia Kelas II SLTP YPPSB Sangatta Baru Kalimantan Timur. |
Jelaslah kiranya bahwa konflik-konflik yang terjadi selama ini disebabkan oleh masalah sosial, ekonomi, dan politik yang sengaja dipermainkan oleh pemerintah. Konflik dan erusuhan hanya menjadi luapan amarah masyarakat aatas ketidak adilan dan ketidak puasan yang mereka derita selama ini.
|
Yosepina Limbong Kelas II SLTP Sangatta Baru Kalimantan Timur. |
Jadi, kita jangan terpecah belah hanya karena perbedaan sara. Berbagai macam hasutan untuk berbuat tidak baik dengan berbekal perbedaan itu seharusnya dapat ditangkal oleh masyarakat dengan menyadari bahwa perbedaan itu bukan untuk ditiadakan melainkan dipahami keberadaannya. Dengan demikian, kita harus tetap bersatu padu meskiipun perbedaan diantara kita memang membentang nyata.
|
Yulianti Kelas II SLTP YPPSB Sangatta Baru Kalimantan Timur. |
Mari kita bangun masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang beradab, terbuka, dan saling menghormati berdasarkan perbedaan sara yang ada.
|
Uswatun Hasanah. Kelas III SMP Wahid Hasyim Sumberwudi Lamongan - Jawa Timur |
Hampir semua kasus Sara, format penyelesaiannya hanya sebatas seremonial dan semu. Sedang akar persoalan yang menjadi dasar masalah tidak tersentuh sama sekali.
|
Kasih Priska Safitri kelas VI SD Islam Harapan Ibu Pondok Pinang - Jakarta Selatan. |
Kita, bangsa Indonesia harus mengambil pelajaran dari semuayang terjadi dan menimpa kita. Apakah semua ini harus terjadi lagi ? Tidak. Dari kejadian ini kita belaja rmengendalikan diri, menahan emosi, serta meningkatkan toleransi antar umat beragama juga antar bangsa.
|
Ina Widayanti Kelas 3 SLTPN 4 Bogor |
Saya tidak tahu, apakah orang-orang yang membeda-bedakan SARA masih cinta akan tanah airnya ?
|
Ika Nur Chasanah Teater Comborun |
Kita hidup sebagai manusia tidak terlepas dari kodratnya yaitu hidup bermasyarakat.
|
Lenny Sijaya SLTP Frater Ujung Pandang |
Tuhan Bimbinglah kami agar dapat hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu.
|
Hendra Kelas I SLTPN 119 Jakarta Pusat |
Saya jadi berpikir mengapa mereka tak pernah memahami makna dan arti pelajaran PPKN di sekolah.
|
© Masyarakat Anti Sara Indonesia